Sabtu, 11 September 2010

Bahasa Dan Faktor Pengaruhnya

Seperti yang kita semua kita ketahui bahwa, bahasa adalah sebuah interaksi yang digunakan manusia yang secara umumnya digunakan untuk mengungkapkan atau memberikan informasi kepada orang lain. Bahasa tidak hanya digunakan dalam bentuk lisan, tetapi juga dapat menggunakan beberapa bentuk, yaitu gerak gerik, perilaku atau sikap (dapat juga disebut bahasa tubuh), dan bahasa isyarat (yang dilakukan dengan cara pemberian kode atau tanda untuk menyampaikan sesuatu atau informasi yang seperti halnya tanda penunjuk jalan, informasi, dan sebagainya.

Pada dasarnya, penggunaan bahasa yang benar dan tepat penggunanya akan menunjukkan sifat yang bijaksana, dikagumi dan pembicaraannya akan diperhatikan oleh para pendengarnya. Oleh karena itu, tentu saja kita harus bisa menggunakan bahasa yang sesuai dengan etika-etika berbahasa dan memperhatikan situasi dan kondisi dimana kita berada.

Sudah menjadi hal yang umum bahwa akan ada perbedaan cara pengungkapan suatu bahasa dari berbagai kelompok, baik dalam bentuk ekspresinya ataupun dari bentuk dialeknya. Hal ini menunjukkan bahwa tidak menutup kemungkinan untuk setiap pengguna bahasa itu terdapat ciri-ciri khas tertentu yang menunjukkan tentang dirinya. Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi bentuk-bentuk berbahasa:
1.Keluarga
Dalam tataran keluarga sangat memengaruhi terhadap segala aspek perilaku, sikap, dan cara berbahasa. Hal ini dikarenakan keluarga adalah suatu wadah yang pertama kali seseorang mengenal hidup dan kehidupan, tentu saja dalam suatu keluarga itu bisa membawa dan membentuk arah sang anak dalam berbahasa.

2.Lingkungan tempat tinggal
Setelah keluarga interaksi manusia adalah lingkungan sekitar, dari lingkungan sekitar manusia meniru bahasa yang digunakannya, dalam hal ini sangat memberikan dan menunjukkan ciri-ciri khas tertentu pada orang lain.

3.Kebiasaan
Pengembangan dan pengaruh suatu bahasa bisa disebabkan dengan kebiasaan dalam berinteraksi, baik dalam formal ataupun non-formal.

Sabtu, 26 Juni 2010

ESAI


Saya ucapkan selamat datang bagi kalian yang bersedia meluangkan sedikit waktu kalian untuk singgah pada halaman pertama saya pada dunia blog yang saya buat ini. Sebenarnya menulis bukanlah salah satu kegiatan yang saya sukai, saya menulis hanya untuk mencoba mengisi waktu kosong saya dan saya pun hanya ingin mencari sesuatu kegiatan baru yang dapat memberikan hasil yang positif pada diri saya sendiri. Pada tulisan pertama saya ini saya akan membahas tentang esai. Lebih dalamnya lagi saya akan menjelaskan tentang definisi tentang esai dan langkah – langkah menulis esai.

Secara umum, esai diartikan sebagai sebuah tulisan yang ditulis untuk menjelaskan tentang pendapat pribadi dari suatu penulis tentang subjek tertentu yang dijelaskannya atau dikritiknya pada tulisan tersebut. Beberapa artikel yang pernah saya baca, sebuah esai pada umumnya terdiri dari beberapa jenis; kritik sastra, politik, sebuah pendapat, pengamatan dari kehidupan sehari – hari serta sebuah ungkapan dari seorang penulis. Saya pernah membaca suatu artikel yang berpendapat bahwa esai telah menjadi salah satu bagian mata pelajaran yang ada pada pendidikan formal. Hal ini ditujukan agar para siswa dapat meningkatkan keterampilan menulis mereka. Secara umum, esai terbentuk dari tiga jenis bagian paragraf:

1. Pendahuluan (Introduction)

Pada bagian ini berisikan latar belakang informasi yang menjelaskan subjek bahasan dan pengantar dari subyek yang akan ditulis oleh penulis.

2. Tubuh esai (Body of essay)

Di bagian ini, si penulis akan menuliskan tentang seluruh informasi tentang subjek yang akan dijelaskan oleh si penulis.

3. Kesimpulan (Conclusion)

Ini merupakan bagian akhir yang terdapat pada esai, pada bagian ini penulis akan menuliskan kesimpulan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menuliskan ide pokok dan ringkasan dari tubuh esai.

Penjelasan yang kedua adalah langkah – langkah menulis esai. Bagi orang yang belum mengerti benar bagaimana cara menulis yang baik pasti akan kesusahan untuk membuat esai. Mereka akan mulai bingung pada konsep tulisan yang akan mereka buat, dan saya pun pernah mengalami hal itu ketika pertama kalinya disuruh membuat esai oleh dosen saya. Saya merasa mulai kehabisan kata – kata yang akan saya tulis pada esai yang akan saya buat saat pertama kalinya membuat esai. Menurut artikel saya jadikan referensi, langkah – langkah membuat esai dapat diurutkan sebagai berikut:

1. Menentukan tema dan topik yang akan kita tulis. Tidak kalah pentingnya adalah gaya penulisan dari esai tersebut. Seperti yang saya pelajari pada perkuliahan saya, terdapat 5 gaya penulisan esai; proses, klasifikasi, sebab dan akibat, menyamakan dan membandingkan serta pemecahan masalah.

2. Menulis ide – ide yang akan ditulis dalam garis besar.

3. Menuliskan pendapat dalam bentuk yang singkat dan mudah dipahami oleh pembaca.

4. Menulis tubuh esai; memulai dengan memilah titik-titik penting yang akan dibahas, kemudian buatlah beberapa subtema pembahasan agar lebih memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari gagasan kita sebagai penulisnya, selanjutnya kita harus mengembangkan subtema yang telah kita buat sebelumnya.

5. Membuat paragraf pendahuluan.

6. Menuliskan kesimpulan yang dibuat dalam paragraf tersendiri. Hal ini bertujuan untuk penulis untuk dapat memberikan kesimpulan miliknya terhadap suatu subjek permasalahan tertentu.

Pada paragraf kesimpulan ini, saya akan menjelaskan bahwa untuk membuat sebuah esai tidaklah sulit jika kita paham benar dengan bentuk esai yang akan kita buat dan paham dengan gaya esai yang akan kita gunakan. Serta kita juga harus paham dengan dengan subjek yang akan kita tulis dalam esai kita. Di akhir kalimat, selamat mencoba membuat esai, bukanlah hal yang sulit jika kita terus berusaha untuk melakukannya.